DEAR MULTITASKER
Punya banyak deadline, rutintas padat, namun hanya punya sedikit waktu kadang mendorong kita untuk jadi multitasker. Atas nama efisiensi waktu, kita kerap memaksa diri kita untuk menyelesaikan dua pekerjaan atau lebih dalam satu waktu sekaligus. Contohnya saat kita di perkuliahan, sambil mendengarkan dosen kita nyambi periksa HP buka whatsApp kirim pesan ke partner kerja. Atau saat sedang buka laptop nulis artikel majalah dibarengi nonton drama Korea. Tapi sadarkah kamu, kalau faktanya otak kita itu tidak bisa fokus ke dua pekerjaan atau lebih dalam satu waktu. Apalagi bila aktifitas yang dilakukan dalam satu waktu itu menggunakan otak yang sama. Misal saat kamu membaca buku sambil mendengar lagu berlirik, kamu berarti memaksa otakmu untuk memahami apa yang kamu baca sekaligus mencerna lirik lagu yang sedang kamu dengar. Ini tentu akan memperberat kerja otak kita. Keseringan multitasking, apalagi dalam hal-hal kompleks, kita sama aja memaksa otak kita selalu mereset ulang dirinya unt...